UMAT PILIHAN

Tuesday, June 30, 2009

Ayat Tema : I Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib


Asal-mula adanya Bangsa Pilihan.
1Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “ Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan padamu;2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu semua kaum dimuka bumi akan mendapat berkat.”(Kejadian 12 : 1-3).
“Maka sisa-sisa Yakub akan ada diantara suku-suku bangsa, di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun daripada Tuhan seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia”(Mika 5 : 6).

Melalui keturunan Abraham Allah berencana mengangkat suatu bangsa/umat yang akan disebut sebagai Umat Pilihan / Bangsa Pilihan. Bangsa itu direncanakan akan berdiam di sebuah tempat (Kanaan) yang posisinya berada di tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia.

Apa maksud Tuhan mengangkat suatu Umat Pilihan?
“Dan Iapun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikanNya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikanNya”(Ulangan 26 : 19).

1Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “ Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan padamu;2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu semua kaum dimuka bumi akan mendapat berkat.”(Kejadian 12 : 1-3).

“Melalui bangsa Yahudi, Allah bermaksud memberikan berkat-berkat yang limpah kepada semua bangsa. Melalui bangsa Israel jalan harus disediakan untuk memancarkan terangNya ke seluruh dunia”(Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, hal. 205 : 4).

Maksud Tuhan mengangkat suatu bangsa yang diberiNya kehormatan, kemasyuran dan berkat adalah agar melalui bangsa ini bangsa-bangsa lain akan mengenal Tuhan. Jadi melalui bangsa Israel, bangsa lain akan mendapat berkatkeselamatan.

Apakah alasan utama sehingga bangsa Israel di sebut Bangsa Pilihan?
“Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan Firman Allah”(Roma 3 : 1, 2).

Alasan utama bangsa Yahudi disebut Umat Pilihan adalah, bukan karena mereka memiliki banyak kelebihan badani, kemasyuran, pengalaman ajaib sebagai bangsa, atau banyaknya berkat yang diterima dari Allah, melainkan karena kepada mereka dipercayakan Firman Allah. Sebuah bangsa, kelompok atau gereja jika dipercayakan Firman Allah oleh Tuhan untuk disampaikan kepada orang lain akan disebut sebagai Umat Pilihan.

Mengabarkan Firman Allah seperti sedang menyebarkan kematian dan kehidupan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kita disebut sebagai umat pilihan karena kepada kitalah dipercayakan Firman Allah. Rasul Paulus mengibaratkan mereka yang memberitakan Firman Allah kepada orang lain seperti sedang menyebarka keharuman.

14 Tetapi syukur bagi Allah yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia kemana-mana.15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tangah-tengah mereka yang di selamatkan dan di antara mereka yang binasa.16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapa yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? 17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud yang murni atas perintah Allah dan di hadapanNya”(2 Korintus 2 : 14-17).

Kita yang memberitakan injil kemana-mana sesungguhnya sedang menebarkan bau kehidupan sekaligus bau kematian kepada setiap orang. Orang yang menerima pekabaran kita lalu mengambil keputusan menerima Yesus sebagai juruselamat tentunya akan diselamatkan. Pada kasus seperti ini kita diibaratkan sebagai penyebar bau kehidupan, karena oleh pekabaran kita orang-orang tersebut diselamatkan. Bila orang yang mendengarkan pekabaran kita menolak berarti mereka telah menolak keselamatan, orang-orang tersebut pada akhirnya akan binasa. Dikasus ini kita diibaratkan sebagai penyebar bau kematian. Jadi dimana kita mengabarkan injil, disitu kita memaksa orang membuat pilihan, mau hidup kekal atau mati selama-lamanya. Yang menerima pasti hidup sedangkan yang menolak pasti mati Jadi betapa besarnya tanggung jawab kita.

Sejarah dan catatan kitab suci menunjukan bahwa Bangsa Israel / Yahudi gagal menjadi bangsa Pilihan. Ada dua sebab utama mengapa mereka gagal, yaitu:

“ 11Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya. 12 tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya”(Yohanes 1 : 11, 12).

1. Karena bangsa Israel menolak Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah.
“Sebab itu , Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu”(Matius 21 : 43).

2. Karena bangsa Israel tidak menghasilkan “buah”.
Jadi dalam hal penolakan kepada Yesus, dan kehidupan yang tidak menghasilkan “buah”, bangsa Israel kehilangan status umat Tuhan mereka.. Kitab perjanjian Baru menyatakan bahwa status Umat Pilihan tersebut pada akhirnya dialihkan kepada orang-orang Kristen (lihat 1 Petrus 2 : 9). Itu sebabnya orang Kristen disebut bangsa Israel Rohani.

Dua ayat diatas juga mengandung arti bahwa untuk menjadi umat pilihan seseorang harus: percaya / menerima Yesus, dan menghasilkan “buah Kerajaan Allah”. Sebaliknya ditolak atau gagal mendapatkan status tersebut jikalau tidak melakukan dua syarat ini. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah:

Apakah yang dimaksudkan dengan “buah Kerajaan Allah”?

“22 Tetapi buah Roh ialah: kasih , sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 Kelema-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”(Galatia 5 : 22, 23).

“Inilah buah yang Allah inginkan bagi umatNya. Dalam kemurnian tabiatnya, dalam kesucian hidupnya, dalam pengasihannya serta kasih sayang, mereka harus menunjukkan bahwa”Taurat Tuhan itu sempurna dan menyegarkan jiwa”(Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, hal 205 : 3).

Dalam perumpamaan Tuhan Yesus mengenai “pohon ara yang tidak berbuah” (Lukas 13 : 6-9)dan “pokok anggur yang benar” (Yohanes 15 : 1-8), disebutkan bahwa pohon yang tidak berbuah akan ditebang dan dibakar. Ini berarti bahwa umat Allah yang tidak berbuah, atau tidak menghidupkan buah-buah Roh akan dibuang/dikeluarkan dari statusnya sebagai umat Tuhan. Tentunya ini juga berarti bahwa orang tersebut tidak selamat.

Dalam kondisi bagaimanakah seseorang yang mengaku umat Tuhan itu sesungguhnya sudah ditebang atau sudah dikeluarkan oleh Allah dari statusnya sebagai Umat Pilihan?

“Hati yang tidak menyambut kepada pekerjaan Ilahi menjadi keras sampai tidak bisa lagi terpengaruh oleh Roh Kudus. Maka pada saat itulah kata-kata diucapkan, “ Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma?”(Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, hal. 154 : 3).

Mengapa dimasa lalu bangsa Yahudi gagal menghasilkan buah?

Salah satu penyebabnya adalah:
“Bangsa Yahudi mendambakan ide bahwa mereka adalah kesayangan sorga dan bahwa mereka selalu harus ditinggikan sebagai sidang Allah”(Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, hal. 212 : 2).
Pendapat bahwa kita adalah kesayangan sorga (misalanya sebagai orang Advent), sehingga tidak peduli apakah kita bertumbuh atau tidak dalam kerohanian adalah ide yang sangat berbahaya. Salah satu kegagalan orang Yahudi dimasa lalu adalah selalu berpikiran demikian.

Apa amaran kepada orang yang berpikiran demikian?
“20Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, ia juga tidak akan menyayangkan kamu” (Roma 11 : 20b, 21).
Ayat ini mengandung arti; sedangkan orang Yahudi, cabang yang asli, Tuhan buangkan karena tidak berbuah apalagi kita yang hanya merupakan cabang cangkokan.

sumber : kumpulan khotbah dan renungan Osbert Miojo, SPd

1 comments:

  1. Anonymous said...:

    brur, minta tolong info email pak osbert miojo.

    salam,
    richan
    richansitumorang@gmail.com