Pada putaran keempat pertandingan mengeja di Washington, Rosalie Eliot yang berumur sebelas tahun, juara dari south Carolina, diminta untuk mengeja kata avowal. Aksen selatannya yang lembut membuat para juri sulit untuk menetukan apakah ia menggunakan huruf a atau e sebelum huruf terakhir yang diejanya. Mereka berunding selama beberapa menit dan juga mendengarkan rekaman kasetnya, tetapi mereka masih tetap tidak dapat menetukan hruf apa yang ia eja. Akhirnya, Ketua Juri, John Llyod, bertanya kepada satu-satunya orang yang tahu jawabannya. Ia bertanya kepad Rosalie, “Apakah huruf itu a atau e?”
Roasalie, dikelilingi oleh pesaing-pesainngya, sekarang tahu mana ejaan yang benar. Tetapi tanpa ragu-ragu, ia menjawab bawa ia telah salah mengeja kata itu dan menggunakan huruf e.
Saat turun ia turun dari panggung, seluruh hadirin berdiri dan bertepuk tangan atas kejujuran dan integritasnya, termasuk lusinan reporter surat kabar yang sedang meliput peristiwa itu, sebenarnya ia pantas menjadi pemenang.
Seringkali kita berpikir bahwa siapa kita tergantung dari apa yang kita lakukan. Demikian pula apa yang anda lakukan hari ini akan menentukan, paling tidak sebagian siapa diri anda nanti.
Nice article, realy inspired